Kamis, 15 September 2011

Kanker

Tubuh seseorang terdiri dari banyak jenis sel yang akan tumbuh, membelah, dan kemudian mati. Terkadang sel ini mengalami mutasi sehingga tumbuh dan membelah diri lebih cepat daripada sel normal. Gumpalan sel-sel abnormal ini akan membentuk tumor. Jika tumor ini bersifat ganas, ia akan menyerang dan membunuh jaringan sehat di tubuh. Ini disebut sebagai kanker.
Beberapa jenis kanker lebih mudah diobati ketika terdeteksi dalam stadium awal karena tingkat kesembuhannya lebih tinggi. Tapi tidak semua jenis kanker mudah dideteksi. Kanker apa saja yang mudah dan sulit dideteksi? Beberapa jenis kanker yang mudah dan sulit dideteksi yaitu sebagai berikut.
Kanker yang mudah dideteksi

Macam - macam kanker




1. Kanker kulit
Kanker kulit termasuk jenis kanker yang mudah dideteksi, karena umumnya gejala yng timbul terlihat seperti adanya pertumbuhan baru di kulit, luka yang tidak kunjung sembuh, perubahan bentuk atau warna dari sebuah tahi lalat, serta perubahan lain pada kulit. Jika ada gejala-gejala ini timbul sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

2. Kanker testis
Kanker ini paling sering terjadi antara usia 15–34 tahun. Sebagian besar kanker ini dideteksi oleh diri sendiri yaitu dengan menemukan adanya benjolan yang menjadi besar, nyeri yang tidak biasa atau sakit. Karena itu laki-laki sebaiknya memeriksakan testisnya secara teratur sehingga bisa tahu perubahan yang terjadi.

3. Kanker payudara
Kanker payudara umumnya mudah dideteksi terutama oleh diri sendiri. Semakin dini deteksi maka kesempatan untuk sembuh sempurna akan lebih besar. Deteksi dini yang dilakukan bisa adalah dengan melakukan mamografi, tes payudara oleh dokter atau perawat dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

4. Kanker serviks (kanker leher rahim)
Kanker serviks merupakan jenis yang mudah dideteksi dengan melakukan tes pap smear setiap 2 tahun sekali sejak aktif secara seksual. Selain melalui pap smear, kanker ini juga bisa dideteksi melalui pemeriksaan panggul yaitu dokter akan merasakan setiap perubahan bentuk dan ukuran dari rahim, vagina, ovarium, saluran tuba, kandung kemih, dan rektum.


Kanker yang sulit dideteksi

1. Kanker colon (usus besar) dan rectum (dubur)
Kanker ini umumnya agak sulit dideteksi karena membutuhkan pemeriksaan tes darah dari tinja. Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya darah yang tersembunyi dalam tinja. Sejumlah kecil feses akan diuji di laboratorium untuk mengetahui ada darah dalam tinja atau tidak karena kanker ini menyebabkan perdarahan. Namun darah dalam tinja juga bisa disebabkan oleh faktor non-kanker, karenanya harus ada tes lanjutan untuk membantu diagnosis.

2. Kanker prostat
Kanker yang menyerang kaum laki-laki ini umumnya sulit dideteksi karena ia tidak menimbulkan gejala pada tahap stadium awal. Gejala akan mulai muncul pada stadium lanjut seperti sulit buang air kecil, darah di urine dan cairan semen, pembengkakan kaki, rasa tidak nyaman di panggul dan tulang sakit. Diagnosisnya dilakukan melalui pemeriksaan darah, dokter memeriksa bentuk dan ukuran prostat serta melalui pemeriksaan sel prostat.

3. Kanker paru-paru
Jenis kanker ini umumnya sulit terdeteksi pada tahap awal karena tidak menimbulkan gejala. Jika sudah masuk ke stadium lanjut baru timbul gejala seperti batuk yang tak kunjung henti, mengeluarkan darah saat batuk meskipun jumlahnya kecil, sesak napas, dada sakit, turun berat badan tanpa sebab, sakit pada tulang dan sakit kepala. Diagnosisnya melalui pemeriksaan X-ray, tes sel-sel melalui dahak atau mengambil sampel jaringan.

4. Kanker pankreas
Kanker ini dimulai pada jaringan pankreas, yaitu organ dalam perut yang terletak di bagian belakang bawah perut. Kanker ini memiliki tingkat kesembuhan yang buruk bahkan jika didiagnosis lebih awal, karena ia menyebar dengan cepat dan jarang terdeteksi pada tahap awal. Tanda dan gejala tidak akan muncul sampai kanker ini masuk ke stadium lanjut.

5. Kanker otak
Gejala yang muncul umumnya beragam tergantung dari lokasi, ukuran, dan kecepatan pertumbuhan kanker tersebut. Secara umum kanker ini ditandai dengan perubahan pola sakit kepala yang frekuensinya meningkat, mual atau muntah secara tiba-tiba, gangguan penglihatan dan keseimbangan, kejang-kejang dan gangguan pendengaran. Kanker ini juga bisa disebabkan akibat penyebaran kanker di daerah tubuh lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar